Sendi lutut terdiri dan hubungan antara
(I) os femur dan os tibia (tibiofemoralert joint) , (2) os femur dan os
patella (patello lemoralis joint) dan (3) os tibia dan os fibula
tibiofibu1aris proximalis joint).
- Art. Tibiofemoralis
Dibentuk oleh condylus femoralis lateralis dan medialis (convexicembung) dan tibia plateu (concaf/cekung).
Permukaan sendi dan condylus medialis
lebih lebar dibanding condylus lateralis (LM>LL) kira-kira 1-2 cm,
sehingga jika terjadi gerakan flexi atau extensi pada pemukaan sendi
bagian lateral (LL) sudah terbatas dibanding bagian medial (LM).
:Konsekwensinya, penekanan pada bagian medial (LM) relatif lebih kecil
dibanding pada bagian lateral (LL). Bentuk kroming kedua condylus pada
bagian anterior lebih kecil dibanding pada bagian posterior.
Selain itu juga tibia plateu mempunyai
bentuk permukaan yang berbeda, yang mana bagian medial pcrmukaan
anterior posterior dalam arah medio lateral concaf. Namun bagian lateral
permukaan anterior-posterior sedikit convex dan arah medio lateral
relatif datar.
Konsekwensi dan keadaan tadi maka fase-fase terjadi gerak rolling dan sliding yang mengikuti arah dan permukaan sendi.
Pada flexi knee, dan flexi ke full
extensi, terjadi gerakan sliding pada condylus femur pada bidang sagital
ke arah posterior terhadap tibia plateu, yang mana pada fase akhir dan
gerakan tersebut terjadi gerakan rotasi femur terhadap os tibia.
Diantara os tibia dan femur terdapat
Sepasang meniscus (meniscus medialis dan meniscus lateralis). Dengan
adanya meniscus ini menambah luas permukaan sendi pada tibia plateu,
sehingga memungkinkan gerakan send lutut lebih bebas.
Pada prinsipnya gerak meniscus mengikuti
gerak dari condylus femoralis, sehingga waktu flexi maka bagian
posterior dan kedua meniscus terdesak/tertekan yang memberikan regangan
ke arah posterior sepanjarig 6 mm untuk meniscus medialis dan sepanjang
12 mm untuk meniscus lateralis.
Pada gerakan rotasi juga terjadi hal
yang sama, yaitu pada gerak exorotasi os tibia terhadap os femur maka
meniscus medialis terdesak ke arah posterior, sedang meniscus lateralis
terdesak ke arah anterior dan sebaliknya untuk gerakan internal rotasi
os tibia terhadap os femur. Sehingga pada penggunaan tes cidera pada
meniscus, maka apabila gerakan exorotasi timbul nyeni ada kemungkinan
indikator cidera untuk meniscus medialis, dan berlaku sebaliknya.
Selain itu juga apabila gerak flexi
timbul rasa nyeni ada kemungkinan indikator cedera pada meniscus
(medialis, lateralis) bagian posterior.
B. Art. Patellofemoralis
Facet sendi ini terdiri dan tiga
perrnukaan pada bagian lateral pada satu permukaan pada bagian medial.
M. vastus lateralis menarik patella ke arah proximal sedangkan m. vastus
medialis menarik patella ke medial, sehingga posisi patella stabil.
Pada posisi akhir antara 30°- 400 dari
extensi, patella tertarik oleh mekanisme gaya kerja otot extensor,
sehingga kedudukannya sangat kuat. Pada posisi ini apabila patella kita
dorong ke distal kemudian diberikan kontraksi quadriceps femonris, maka
permukaan patella menggores epicondylus femoralis. Jika terjadi pada
chondromalacia, maka akan terasa nyeri sekali.
C. Art. Tibiofibularis
Hubungan tulang tibia dan fibula
merupakan syndesmosis yang ikut memperkuat beban yang diterima sendi
lutut sebesar l/l6 dari berat badan.
D. Ligamentum
Ligamentum merupakan bagian dari
stabilitas pasif sendi, yang mana stabilitas sendi lutut sangat
dipengaruhi oleh kekuatan dan ligamentum collateral, lig. cruciatum,
capsul sendi, meniscus dan tendon.
Sedangkan stabilitas aktifnya berupa
otot-otot disekitar sendi lutut antara lain : m. quadriceps femoris, m.
biceps femoris, m. gastrocnemius, m. popliteus, m. gracilis, m.
sartorius, m. semimembranosus dan m. semitendinosus.
Ligamentum collateral berfungsi untuk
menahan beban baik dari medial ataupun lateral. Sedangkan arah
ligamentum collateral lateral dan medial akan memberikan gaya yang
bersilang, sehingga akan memperkuat stabilitas sendi lutut terutama pada
posisi extensi.
Ligarnentum cruciatum terdiri dan dua
jenis, vaitu ligamentum cruciatum anterior berfungsi untuk menahan gerak
translasi os tibia terhadap os femur ke arah anterior dan ligamentum
cruciatum posterior berfungsi untuk menahan gerak translasi os tibia
terhadap os femur ke arah posterior.
Pada posisi endorotasi kedua ligamentum ini saling bersilangan.
E. Otot-otot
Otot disekitar sendi tutut mempunyai
fungsi sebagai stabilitas aktif sekaligus sebagai penggerak dalam
aktiftas sendi lutut, otot tersebut antara lain mm. quadriceps femoris
(vastus medialis, vastus lateralis, vatus intermedius dan rectus
fernoris).
Keempat otot tersebut bergabung sebagai
group extensor sedangkan group flexor terdiri dan : m. gracilis,
sartorius dan semi tendinosus.
Otot semi membranosus pada akhir
perlekatannya bercabang menjadi tiga bagian yang mana semuanya melekat
pada capsul sendi dan meniscus medialis.
Untuk gerak rotasi pada sendi lutut
dipelihara oleh otot-otot group flexor baik medial group maupun lateral
group. Medial group tediri dan m. semi tendinosus, semi zembranosus,
sartorius, gracilis dan popliteus. Kelompok ini berfungsi sebagai
penggerak endorotasi knee, sedangkan lateral group atau exorotasi group
adalah : m. biceps femoris dan tensor fascialata.